Aku dan Dirinya part I

on Kamis, 03 Januari 2013

Awalnya hubungan kita baik-baik saja, seperti biasa kita bercanda walau hanya lewat SMS saja. Tapi suatu hari dia mengatakan kalau ia ingin sendiri dulu, tanpa ngasih alasan yang jelas :) gue yang selalu ngertiin dia, percaya sama dia, gue kaget suatu hari dia memutuskan untuk beli BB padahal dia sudah punya Android (yang juga smartphone).

3 Januari 2013
gue sakit karena kecapean, jadwal manggung akhir tahun yang cukup padat itu menguras tenaga dan membuat fisik gue menjadi drop. 2 Januari 2013 (sekitar pukul 17:00 sore) gue masih telepon dia, dia kasih perhatian seperti biasanya. Jam 21:00 malam gue

ketiduran dan ada beberapa sms masuk dari dia yang isinya mengingatkan gue agar jangan lupa makan dan minum obat. Jam 1 pagi (3 Januari 2013) gue terbangun dari tidur dan bermaksud untuk kasih kabar kepadanya, orang yang mungkin paling khawatir akan kondisi gue.

"maaf aku ketiduran yang, panas aku naik lagi malam ini"

gue kirim pesan singkat itu..

Pagi yang membosankan saat itu, gue buka f*cebook dan gue mendapat suatu kejutan disana. Dirinya dengan sadar mengirim pesan ke dinding seorang cowok "sayang :)" dan wall itu dikirim sekitar pukul 19:00 wib padahal sekitar pukul 17:00 gue sama dia masih teleponan loh :)

saat itu juga gue mencoba minta penjelasan dia siapa pria tersebut? kenapa kamu kirim wall begitu ke dia? otak gue gak bisa berpikir sehat pagi itu. Gue udah tau semuanya, tentang wall itu, tentang pria itu, dan dia gak ngaku :) dia menganggap itu hanya sebuah candaan. Wow, gue cukup terkejut dengan jawaban simple yang keluar dari mulutnya. Bagaimana kalau gue yang kirim wall seperti itu ke cewek lain? apa lo bakal terima kalau itu sebuah candaan? becanda lo lucu banget ya :D

gue memutuskan untuk gak kerja hari itu (hari jum'at) karena fisik gue yang makin drop ditambah lagi beban pikiran gara-gara pacar gue yang ngewall cowok lain "sayang". Gue minta dia buat dateng kerumah buat jelasin semuanya tapi dia gak mau, dia bilang dia takut. Gue nekat untuk nemuin dia dirumahnya, walau kondisi gue lagi sakit tp gue di larang sama dia, gue disuruh istirahat dirumah. Dan pada akhirnya dia mau dateng kerumah gue buat jelasin semuanya walau cuma sebentar.

Dia dateng, gue senyum. Gue lebih banyak bengong hari itu seolah gak percaya kalau dia ngelakuin ini semua ke gue. Gue liat BB dia, gue cek BBM-an dia dan ternyata bener, mereka sering BBM-an di belakang gue, romantis banget kan? :) aku baca salah satu dialog mereka di BBM yag kurang lebih seperti ini
si cowo : "PING!!"
pacar gue : "itu sarapannya udah aku siapin di meja"

bisa dinilai dong sudah sedekat apa hubungan mereka? setelah gue baca itu, gue lemes, gue bengong lagi. Dia gak mau jelasin apa-apa, dan itu cuma temen katanya. Gue minta dia buat mutusin gue saat itu biar dia puas tapi dia gak mau, dia malah nyuruh gue buat mutusin dia karena dia udah salah, dia udah khianatin gue. Tapi gue gak ambil langkah itu, gue gak mutusin dia karena gue udah janji gak akan pergi dari dia. Itu komitmen gue sama dia saat awal kita jadian dulu, janji jangan ada yang pergi dan gue berusaha buat nepatin janji gue ke dia. Dia minta maaf ke gue, dia delete account BBM si cowok itu. Ada perasaan lega sedikit, walau nyeseknya masih berasa.

0 komentar:

Posting Komentar